Peran Pemuda Dalam Pembangunan Kelautan (Maritim) di Indonesia

KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.

Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.

Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, Kami yakin masih banyak kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

 

Depok, 20 April 2017

Penyusun

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Laut merupakan kumpulan air asin yang luas sekali di permukaan bumi yang memisahkan pulau dengan pulau, benua dengan benua, misalnya Laut Jawa, dan Laut Merah sedangkan lautan merupakan laut yang luas sekali, seperti Lautan Atlantik, Lautan Pasifik. Lautan ini berarti menunjuk kata Ocean dalam bahasa Inggris, seperti Pacific Ocean atau Atlantic Ocean,yang sering dikemukakan sebagai Samudera Pasifik atau Samudera Atlantik, dengan demikian berarti kata Samudera sama dengan Lautan.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah yang dapat saya paparkan adalah:

  1. Bagaimana peran pemuda dalam mengisi pembangunan maritim di Indonesia?
  2. Apa yang menghambat generasi muda untuk mengisi pembangunan maritim di Indonesia?

1.3 Tujuan Penulisan Makalah

  1. Untuk memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan
  2. Untuk menjelaskan peran pemuda/generasi muda dalam pembangunan kemaritiman di Indonesia

 

BAB II

PEMBAHASAN

Ditinjau dari sejarah, Negara Republik Indonesia adalah bangsa bahari, suatu bangsa yang pernah mengalami kejayaan khususnya pada abad III sampai dengan abad VII melalui kejayaan maritimnya, suatu bangsa yang mempunyai wilayah hampir dua pertiga negeri tumpah darahnya terdiri dari lautan.

Posisi Geostrategis Indonesia sebagai negara kepulauan yang memiliki tiga Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI), dengan jumlah pulau ± 17.499 dan luas wilayah ± 7,7 juta Km², di mana dua per tiga wilayah berupa laut dengan panjang garis pantai ± 81.000 Km mengisyaratkan untuk memiliki konsep kekuatan pertahanan yang kuat, handal dan disegani seluruh wilayah Indonesia.

Sejalan dengan kemajuan teknologi yang sangat cepat sehingga membawa dampak perkembangan pada kondisi masyarakat, membawa dampak kepada perkembangan generasi muda. Perubahan dan perkembangan lingkungan strategis yang disebabkan oleh globalisasi dunia yang terjadi di abad XXI dipicu oleh era teknologi informasi. Yang terpenting adalah perubahan yang ditandai dengan pesatnya perkembangan tehnologi informasi dengan berbagai krisis yang ditimbulkan memasuki segala aspek kehidupan, oleh karena itu diperlukan konsep-konsep untuk mengatasi krisis tersebut, salah satunya adalah konsep tata nilai dan tata krama dalam perkembangan generasi muda saati ini agar dapat mendukung terwujudnya Negeri Maritim Nusantara.

Masalah yang dihadapi generasi muda sebenarnya tidak terpisah dari masalah secara umum yang berkembang ditengah-tengah masyarakat, karena hakekatnya generasi muda adalah bagian yang tak terpisahkan dari masyarakat yang ditentukan oleh faktor dan keadaan yang ada pada generasi muda itu sendiri serta kondisi masyarakat yang bersangkutan. Masalah-masalah yang dihadapi generasi muda saat ini antara lain:

  1. Menurunnya jiwa idealisme, patriotisme dan nasionalisme.
  2. Masih banyaknya perkawinan dibawah umur
  3. Pacaran yang tidak sehat dan tidak mengikuti Norma Agama dan Adat Istiadat yang ada.
  4. Meningkatnya kenakalan remaja termasuk penyalahgunaan narkotika.
  5. Belum seimbangnya jumlah generasi muda dengan fasilitas pendidikan dan pembinaan yang tersedia, baik yang formal maupun non formal
  6. Penggunaan tenaga kerja dibawah umur.

Dari masalah-masalah tersebut diatas mempunyai kaitan sangat erat dengan permasalahan menyiapkan generasi muda untuk mendukung dan mengisi kemerdekaan Republik Indonesia. Generasi muda sering merasa mempunyai skala nilai tersendiri dan merasa mampu memandang persoalan dari berbagai segi, namun hal ini tidak berarti generasi muda sudah memiliki pegangan sikap yang jelas, sebaliknya khususnya dalam masa remajanya generasi muda masih dalam kondisi sangat labil.

 

 

 

BAB III

Penutup

1.1 Kesimpulan

Sebagai pemuda, generasi muda, dan penerus bangsa seharusnya kita dapat memiliki wawasan dan ide yang sangat luas dan cara berpikir yang lebih rasional dan lebih dewasa lagi dalam pembangunan kelautan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

1.2 Saran

Lebih ditingkatkan lagi rasa Nasionalisme, Idealisme, dan Patriotisme di dalam diri tiap pemuda Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Leave a comment